Sepertinya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur ini tidak terlalu terkenal, meskipun di kancah ISL sudah mampu menelurkan Persisam Samarinda, dan ikut berkontribusi dalam dunia pertambangan batubara. Wajar sih, pertama kali saya dapat penempatan Samarinda saya juga bertanya-tanya samarinda itu di kalimantan mana? Tapi, 5 menit kemudian saya tau tentang Samarinda, saya buka android saya > operamini > search > samarinda, dan klik Kota Samarinda di Wikipedia, baca, dan selesai, saya sudah tahu. berkat kemajuan teknologi dan keberadaan website dan internetlah saya mengetahui hal itu.
Kembali lagi tentang Samarinda, adalah sebuah Ibukota
provinsi yang secara geografis terletak di bagian timur pulau Kalimantan. Kota
Samarinda ‘dibelah’ oleh sungai yang cukup panjang, yaitu sungai Mahakam
yang dihubngkan oleh beberapa jembatan seperti Jembatan
Mahakam, Jembatan Kutai Kartanegara, Jembatan Mahakam Ulu dan lainnya. Kota
ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi dan berpenduduk 726.223 jiwa
(hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010),
menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.
Nama Samarinda kembali ramai dibicarakan kembali setelah
kejadian runtuhnya jembatan di Kutai Kartanegara (Kukar). Kenapa? Karena dalam
pemberitaan awal, sekitar 15 menit awal yang diberitakan runtuh adalah jembatan
Sungai Mahakam di Samarinda, bukan di Kukar. Damn, thats how news work, terkadang kita sering tertipu oleh
berita-berita, jadi harus diteliti terlebih dahulu mengenai keabsahan berita
itu, hampir saja saya dan teman-teman pergi ke jembatan Samarinda, Cuma untuk
nonton sih, #eh . Jembatan Kukar sendiri
terletak tidak jauh dengan Samarinda, hanya sekitar 30 menit dari pusat kota
Samarinda, dan merupakan jalur transportasi utama yang menghubungkan Samarinda
dan Tenggarong. Setelah kejadian tersebut butuh waktu tambahan 1 jam lagi
melalui jalur darat, atau kita bisa memanfaatkan kapal-kapal yang menawarkan
jasa penyebrangan di tepian sungai Mahakam.
“Tempat hiburan di Samarinda? Apa ya? Gak ada sih, Paling
cuman Mall,” ungkap salah seorang teman. Yah, kalo dilihat-lihat sih memang
hanya terdapat Mall, dihitung-hitung ada sekitar .... Mall di Samarinda, dan
yang paling dekat dengan kosanku dan juga kantor adalah Robinson, Mall tiga
lantai yang bisa dibilang cukup lah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mall
terbesar adalah Mal Lembuswana, tidak terlalu jauh juga jaraknya dari kosan,
dari robinson tinggal lurus, dan bisa langsung masuk parkiran. Menurutku
bangunan utama Mall Lembuswana yang terdiri dari .... lantai itu tidak terlalu
besar jika dibandingkan Plaza Indonesia, atau Blok M Plaza sekalipun, yang
menjadikannya besar (menurutku) adalah bangunan-bangunan lain yang ada di
sekitarnya, jadi lebih seperti ‘pasar’ yang terdiri dari beberapa blok-blok
kecil. Anyway, masih disebut sebagai Mall Terbesar di Samarinda kok, :noofense.
For all, Samarinda is not bad, jika dibandingkan dengan
kota-kota lain di Jawa, hanya saja (mungkin) jarak yang ke tempat peraduanlah
masih menjadi beban kami.
Hmm, apa lagi ya? Sepertinya itu aja dulu deh, nanti
disambung lagi. Tulisan ini terutama didedikasikan untuk kamu-kamu yang masih
tanya Samarinda itu apa? Gimana hutannya? Sudah ketemu kepala suku disana?
Sudah ketemu saudaranya belum (sambil nunjuk2 orang utan)? Dan beberapa hal
menggelikan lainnya.
Rrr.. But thanks...
Rrr.. But thanks...
apa inii fotonya cuman satu? hiiiihh. --"
BalasHapus