Farewell party?
Tubuhku mulai tertusuk hawa dingin AC, sedikit nanar, perlahan
ku buka mataku, melepaskan pandagan ke sekitar, ruangan itu sudah hampir
kosong, meninggalkan diriku dan seorang lagi yang sedang asyik berkomputer ria,
kurang tahu pastinya apa yang sedang dilakukannya di overtime ini. Aku
menggerakkan kepalaku, bermaksud mengurangi rasa pegal setelah ketiduran
barusan.
“Belum pulang di?” sapa salah seorang kasi ditempatku
“oh,. Belum pak, nunggu magrib dulu” jawabku sambil
cengar-cengir
“Biarin pak, sedang menikmati masa-masa terakhir di kantor
pusat sebelum di buang, hehe” sahut salah seseorang pegawai kantor yang satu
tingkat di atasku.
“Hahaha,” tertohok dengan kata-katanya. Tiba-tiba lamunanku
melayang ke masa kuliah dulu, sedikit menyesali kenapa dahulu terhasut
kata-kata seseorang bahwa IP tidak berpengaruh di penempatan, tapi bagaimana
kamu bekerja, dan akhirnya IP ku tidak secemerlang teman-teman lainnya.
Menunggu itu lama ya? Batinku. Sengaja berlama-lama di hari
terakhir ini karena ada janji untuk bertemu dengan teman-teman-se-jalan-jongkok
a.k.a teman-teman-prajab-seangkatan. Atrium ba’da Magrib, begitulah inti dari
janji yang kita buat. Salah seorang temanku menyebutnya farewell party untuk
“anak bungsu”, nick name yang aku gunakan di chat grup kami. Sedangkan aku
dengan kerendahan hatiku (#tsaaaah) menyebutnya itu hanya
sebuah “reuni teman-teman sejalan jongkok”.
Sudah sekitar 1,5 bulan yang lalu sebenarnya kita bisa berkumpul,
saat salah satu unit eselon 1 terbesar di kami mengadakan diklat dan
mengumpulkannya di Jakarta, tapi satu kalipun kami belum pernah kumpul lagi.
Terakhir kali bertemu adalah saat prajab, dan di hari terakhir prajab itu pun
diiringi dengan duka-bahagia, karena kebetulan bertepatan dengan penempatan depinitip sebagian besar teman-teman
prajab. Bahagia untuk mereka yang dapat di pusat, jawa, atau daerah dekat
tempat kelahirannya, sedangkan duka untuk yang sedikit terbuang jauh, sebut
saja Maumere, #eh. Dan besok adalah hari penempatan buatku,. hmm.. dimanakah SK itu akan berlabuh?? lihat saja nanti...
Adzan berkumandang, segera aku ambil wudhu dan bersiap untuk
sholat magrib berjamaah di mushola kantor, masih ada beberapa orang yang sama
sepertiku, pulang setelah magrib. Selesai sholat segera ku pacu langkahku ke
Atrium. Jalan? Iya lah, thats the best way
now, lebih cepat dibandingkan naik motor sekalipun, karena mengingat
sekarang adalah jam padat dan jalan memutar yang harus dilalui untuk ke atrium.
Sedangkan dengan jalan kaki, mungkin membutuhkan waktu 15 menitan dari kantor.
Setelah di atrium, sedikit tunggu-tungguan, dan akhirnya
terkumpulah kami berlima, aku, Yudi, Anis, Reni, dan Marsya. Whats next? Karena lapar, kita akhirnya
memutuskan makan, di Solaria. Sambil ngobrol-ngobrol dan menunggu siapa tahu
ada teman yang lain datang. Satu per satu orang berdatanganlah teman-teman
lainnya, Imam, Gede, Rosyid, Okta dan Cahya.
Pic saat makan-makan :
lagi mau pesen, foto dulu.. (paling kiri berasa ababil), Oia sekalian foto sama pegawai Gramedia (Baju putih) :hammer |
Dua orang "bidadari" (*plak) yang bersedia menemani |
Duduk Siap, GRAK!! Sebelum memulai makan mari kita |
Dari kanan : 1. ngeluarin dompet sambil ngitung2 duit, "cukup gak ya?" 2. Mikir dengan serius, "darimana buat bayar kartu kredit", 3. tepok jidat "Mati gue!!" |
Setelah puas mengisi amunisi, acara dilanjutkan ke
Inulvista. Berlatih mengolah vocal
sekaligus bersenang-senang, sayang ladiesnya kurang ..., emm... (lupakan).
Lagu-lagu ber-genre galau mulai
dinyanyikan, umumnya bertemakan jarak yang jauh, kangen rumah (contoh : Home, M. Buble) memberi semangat (Senyum dan Semagat, SM*SH) dan tema
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini, hehe..
Pic saat karaokean :
OKE mas bro... (kata kaos hitam) |
Sedang mengagumi pesatnya kemajuan teknologi, terutama di bidang perkaraokean |
SEMUA GAYA NATURAL... eh, mbak2, sampean juga lho,. ihihi |
Photo bergaya agak resmi dulu ya |
Overall, frends, I will miss this moment..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar